Marc Marquez dan Valentino Rossi sempat bertarung ketat di MotoGP Argentina, sampai kemudian pergantian motor merusak momen itu. Tapi drama lainnya mewarnai.
Marquez tampil sebagai pemenang dalam balapan di Autodromos Termas de Rio Hondo, Senin (4/4/2016) dinihari WIB. Pebalap Repsol Honda itu finis 7,679 detik dari Rossi, riderMovistar Yamaha, yang menempati posisi dua. Sementara Dani Pedrosa melengkapi tiga besar, 28,100 detik dari sang rekan setim, Marquez.
Marquez dan Rossi sebenarnya sempat menjanjikan pertarungan menarik di balapan kali ini. Selepas start, keduanya mampu memisahkan diri dari kerumunan dan saling salip di beberapa kesempatan.
Keduanya tampak punya laju yang seimbang, Rossi pun beberapa kali mampu melewati Marquez. Tapi Marquez juga bisa memberikan perlawanan dan menjaga posisi terdepan.
Sampai kemudian pergantian motor mengubah jalannya persaingan tersebut. Seperti diketahui,Race Direction memutuskan pebalap wajib mengganti motor di putaran 9, 10, atau 11 dan memotong durasi balapan menjadi hanya 20 laps --awalnya 25 lap.
Keputusan ini diambil sebagai respons dari insiden pecah ban yang dialami Scott Redding di sesi latihan bebas keempat. Saat itu, Michelin sebagai pabrikan tunggal penyedia ban sempat memutuskan menarik ban medium dan hard, lalu menyediakan ban medium baru dengan kompon yang lebih keras dari sebelumnya.
Tapi cuaca pada akhirnya membuat situasi semakin rumit. Hujan yang turun sebelum balapan merusak rencana. Awalnya, jika lintasan kering dari sesi warm-up sampai balapan, maka balapannya berlangsung normal 25 lap dengan ban yang baru.
Namun jika balapan berlangsung kering sementara sesi warm-up berjalan dalam kondisi basah, maka balapan berlangsung hanya 20 putaran dengan kewajiban mengganti motor. Skenario ini juga berarti ban hard dan medium yang sebelumnya ditarik bisa digunakan. Pada prosesnya, yang berlangsung kemudian adalah skenario yang kedua. Para pebalap pun mengganti motornya di tengah jalannya lomba.
Yang jadi persoalan adalah pergantian motor ini merusak momen persaingan Marquez dan Rossi. Selepas ganti motor, laju Marquez tetap terjaga sementara Rossi mengalami penurunan laju yang signifikan. Di sembilan putaran tersisa, Marquez bahkan sudah unggul tiga detik lebih dari rivalnya tersebut.
Padahal jika persaingan keduanya terus berlanjut, kisahnya bisa jadi akan lebih menarik. Seperti diketahui, Argentina adalah titik mula drama kejuaraan dunia musim lalu antara Marquez dan Rossi.
Marquez akhirnya tak terganggu sampai garis finis. Sementara Rossi yang kesulitan dengan lajunya malah harus terlibat pertarungan dengan rider Suzuki Ecstar Maverick Vinales, serta duo Ducati Andrea Dovizioso, dan Andrea Iannone.
Tapi ternyata balapan menyuguhkan drama lainnya. Vinales terjatuh beberapa putaran terakhir. Sementara duo Ducati malah harus merelakan podium dua-tiga yang sudah di depan mata akibat sebuah kesalahan di putaran terakhir.
Iannone yang saat itu ada di posisi tiga memasuki tikungan terlalu kencang, lalu terjatuh. Nahas, dia menabrak Dovizioso di depannya dan menyeretnya ke gravel. Rossi pun ketiban untung dan finis kedua.
Keberuntungan juga didapatkan Pedrosa yang finis ketiga. Sempat kalah laju dari Scott Redding dalam persaingan posisi lima, Pedrosa beruntung Redding mengalami masalah pada motornya dan tak bisa melanjutkan balapan. Dengan jatuhnya Iannone dan Dovizioso, pebalap Spanyol itupun akhirnya berhak atas podium ketiga.
Dengan hasil ini, Marquez sementara memimpin klasemen kejuaraan dengan nilai 41. Rossi menempati posisi dua dengan 33 poin, diikuti Pedrosa yang mengumpulkan 27 angka.