Claudio Ranieri pernah punya cerita bersama Chelsea. Tottenham Hotspur adalah rival sekota Chelsea. Stamford Bridge tak pernah sulit mengambil kubu.
Leicester telah menjadi juara Premier League musim ini. Itu setelah Spurs cuma bermain imbang 2-2 kontra Chelsea di Stamford Bridge, Selasa (3/5/2016) dinihari WIB tadi. Jika perjalanan Leicester sepanjang musim ini saja sudah amat menarik, maka bagaimana akhir kisah mereka tak bisa lebih dramatis lagi.
Setelah hanya bermain imbang kontra Manchester United akhir pekan kemarin, Leicester bisa berharap-harap tetap merengkuh gelar juara asal Spurs juga gagal menang. Kalau harapan itu tak terkabul, maka ya musim masih terus berjalan. Gelar juara ditetapkan di pekan berikutnya atau di pekan terakhir.
Bagaimanapun The Foxes memang layak mengharapkan bantuan dari Chelsea. Chelsea adalah klub yang pernah menjadi bagian perjalanan karier Claudio Ranieri, manajer mereka saat ini.
Selama empat musim, Ranieri memang tak mampu mendatangkan gelar untuk 'Si Biru'. Tapi dia mewariskan skuat yang pada prosesnya membuat Chelsea berjaya di Inggris bahkan Eropa.
Dialah yang membangun fondasi sukses Chelsea. Ranieri adalah sosok yang mendatangkan Frank Lampard, mengorbitkan John Terry, juga mendatangkan Claude Makelele dan Wayne Bridge. Dia juga yang mengidentifikasi Didier Drogba dan Arjen Robben untuk direkrut, di akhir masanya kala itu.
Bagi Chelsea, fakta bahwa Spurs adalah rival sekota mereka membuat semangat untuk 'membantu' Leicester-nya Ranieri semakin besar. Tim milik Roman Abramovich itu tak ingin Spurs memelihara asa juara, yang tentu bisa saja berakhir dengan sebuah pesta di kota London.
Maka wajar saja jika sejak awal Chelsea menyatakan dukungan mereka untuk Leicester. Mereka sebisa mungkin tak akan membiarkan Spurs pulang dari Stamford Bridge dengan angka penuh, misi yang berhasil mereka wujudkan.
Awalnya Spurs tampak akan menang dengan nyaman ketika gol dari Harry Kane dan Son Heung Min membawa Chelsea tertinggal 0-2 di babak pertama. Tapi kemudian gol balasan dari Chelsea tercipta lewat Gary Cahill dan Eden Hazard. Skor 2-2 tak berubah sampai laga usai dan Leicester pun berpesta.
Tingginya tensi pertandingan menunjukkan kedua tim sama-sama tampil ngotot. Beberapa kali para pemain sempat terlibat saling dorong, bahkan sampai di akhir laga.
Sementara itu para penggemar Chelsea turut merayakan kemenangan Leicester dengan meneriakkan 'Leicester! Leicester!'. Juga tak ketinggalan chant untuk sang mantan manajer, Claudio Ranieri. Maka bisa dibilang, ini layaknya sebuah hadiah dari Chelsea untuk Ranieri.
"Ranieri sudah menunjukkan kelas berbeda, untuk melakukan apa yang mereka lakukan itu luar biasa dan memberikan harapan untuk tim-tim yang lebih kecil," kata kapten Chelsea John Terry dikutip BBC.
"Dia adalah manajer yang bagus dan sosok yang hebat. Sepanjang musim mereka sudah terus memetik hasil-hasil," tandasnya.
Sumber : DETIK