Ibadah rukun islam ketiga alias puasa, sebentar lagi bakal datang. Biasanya, usai menahan diri dari makan, minum dan segala hal yang membatalkannya selama seharian penuh, kita juga bakal banyak mendapat undangan.
Bukan undangan party atau datang ke pensi, melainkan undangan untuk kumpul dan berbuka puasa bersama, orang-orang menyebutnya “bukber”. Baik undangan Bukber yang datang dari teman, kenalan, pacar, atau anggota keluarga.
Masalahnya, kadang nggak semua undangan Bukber dapat kita penuhi, padahal muslim yang baik bakal berupaya memenuhi undangan saudaranya. Tapi, kita seringkali demi memenuhi undangan di luar, lalu kehilangan keakraban menjalani ritual dan makan bersama keluarga inti.
Lantas bagaimana ada menolak undangan bukber? Apakah ada tata-caranya?
1. Kalo undangan disampaikan melalui SMS/BBM/WA, maka sebaiknya kamu juga membalasnya melalui media yang sama. Adabnya, gunakan kalimat pendek namun jelas dan tulis alasan ketidak-hadiran kamu. Sudah tahu tidak akan datang, maka jangan banyak hal atau alasan yang disampaikan kepada si pengundang.
2. Kalo undangan disampaikan melalui telpon, kamu tentu perlu juga menelpon balik dia dan bilang “minta maaf nggak bisa hadir”!
3. Kalo alasan kamu nggak hadir karena kesehatan, sebaiknya jelaskan juga. Misalnya, "Maaf, saya masih dalam masa pemulihan setelah keluar dari RS." Khawtair kepergok, posting makan rendang pas jam buka puasa, kamu disangka sehat tapi nggak menghormati undangan.
4. Bagaimana kalo diundang via social media? Apakah hal itu termasuk undangan serius atau main-main saja? Kalo kamu mau menolaknya, maka diamkan saja, tapi kalo mau lebih jelas, japri ke kontak pengundang, biar tidak ditunggu-tunggu.