Tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro mengungkapkan fakta yang mengejutkan seputar nasib tenaga kesehatan di tengah pandemi virus corona. Ia mengatakan setidaknya ada 135 perawat yang diusir dari rumah mereka sendiri selama pandemi.
Para perawat mengaku mereka mendapatkan stigma negatif dari masyarakat saat bertugas sebagai garda depan dalam menangani pandemi. Fakta tersebut terungkap dari hasil jajak pendapat yang dilakukan terhadap 2.050 perawat di seluruh Tanah Air.
Hasil survei yang diadakan pada awal April 2020 lalu mengungkapkan sebanyak 135 perawat telah diminta meninggalkan tempat tinggalnya. Kemudian ada sekitar 66 perawat yang juga mendapatkan ancaman pengusiran karena harus bekerja menangani virus corona.
“Hasil lainnya 135 perawat pernah diminta meninggalkan tempat tinggalnya,” kata dia melalui konferensi pers daring Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (18/7). “66 responden mengalami ancaman pengusiran.”
Lebih lanjut Reisa juga membeberkan ada 160 perawat yang dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Bahkan, ada 71 perawat yang sampai dijauhi oleh keluarga mereka sendiri akibat kuatnya stigma negatif selama pandemi virus corona ini.
Reisa kemudian memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai persoalan stigma negatif terhadap dokter, perawat, pasien corona dan sanak keluarganya. Menurutnya, stigma tersebut sama sekali tidak membantu penanganan virus corona di Tanah Air dan hanya membuatnya menjadi semakin sulit.
Stigma tersebut diungkapkan Reisa bisa jadi batu sandungan tersendiri karena berpotensi menjadi pemicu tingginya angka kematian COVID-19. ”Bahkan menurut pandangan pakar kesehatan, justru bisa berkontribusi terhadap tingginya angka kematian corona karena tidak segera ditangani sejak awal,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu stigma negatif terhadap tenaga medis dialami oleh tiga perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Surakarta, Jawa Tengah. Mereka diusir dari kos oleh warga karena dianggap menjadi ancaman penularan virus corona.
Pihak rumah sakit kemudian mengunggah video pengusiran perawat mereka di akun resminya. Para perawat yang diusir tersebut kemudian dijemput dari kos oleh pihak rumah sakit dengan menggunakan ambulans VIP.
Kasus itu tentunya cukup menggegerkan dan membuat miris. Terlebih, kejadian itu terjadi disaat RSUD Bung Karno hanya memiliki tiga pasien dalam pemantauan (PDP) dan sama sekali belum ada pasien positif virus corona yang ditangani.
Source WowKeren